Kamis, 13 Desember 2012

HARMONISA

Harmonisa Gelombang Listrik


1. Apakah itu harmonisa?
Jawaban : Gelombang tegangan atau arus listrik yang timbul pada sistem AC akibat penggunaan beban non-linier. Gelombang ini  memiliki frekuensi yang besarnya kelipatan dari frekuensi dasar/fundamental sistem.
 

Gambar 1 Sinyal harmonik dasar, kedua, dan ketiga

Biasanya besaran harmonisa untuk setiap frekuensi harmoniknya di dapat dari menguraikan gelombang dengan menggunakan deret Fourier yang diturunkan dari gelombang periodiknya. Parameter besarnya harmonisa sering dinyatakan dengan THD (Total Harmonic Distortion).
Untuk sistem DC, gelombang AC yang timbul akibat penggunaan beban non-linier disebut dengan riak/ripple.


2. Apa efek negatif dari harmonisa?
Jawaban : Harmonisa pada jaringan yang ditimbulkan oleh konsumen akan menimbulkan arus urutan. Efek dari arus urutan nol adalah adanya arus residu yang akan mengalir pada titik netral (trafo atau generator). Sementara arus negatif akan menimbulkan flux balik di stator generator dan belitan medan, dimana efeknya akan sangat membahayakan belitan tersebut. Oleh sebab itu PLN (sisi sumber) menginginkan harmonisa yang ditimbulkan konsumen harus serendah mungkin.
Harmonisa pada sisi beban mengakibatkan overheated pada peralatan. Overheated ini mengakibatkan derating pada insulasinya yang berpengaruh pada peralatan menjadi cepat rusak. Oleh karena itu, Konsumen (sisi beban) menginginkan harmonisa tegangan dari PLN serendah mungkin.

3. Bagaimana cara mengurangi harmonisa?
Jawaban : Salah satu cara untuk mengurangi harmonisa adalah dengan mendesain peralatan yang tidak menimbulkan harmonisa itu sendiri. Cara mendesain peralatan yang bebas harmonisa adalah dengan menambahkan (a) tapis/filter pasif, (b) penambahan jumlah fase (Phase Multiplication), dan (c) kompensasi atau injeksi harmonisa negatif.

4. Bagaimana cara kerja filter pasif?
Jawaban : Arus selalu mengalir ke arah impedansi sistem yang lebih rendah. Kapasitor memiliki nilai impedansi yang rendah apabila dialiri oleh arus yang memiliki frekuensi tinggi. Apabila kita memasang kapasitor secara paralel terhadap beban, semua arus frekuensi tinggi secara alamiah akan mengalir melalui kapasitor bukan ke beban. Dengan cara ini, arus yang mengalir di beban menjadi bebas dari harmonisa.
Filter L biasanya dipasang secara seri terhadap beban. Dengan menggunakan filter L, arus yang mengalir melalui L akan sulit berubah berbanding lurus dengan besarnya L.

5. Bagaimana cara menentukan nilai filter L dan C?
Jawaban : Model filter yang digunakan adalah low pass filter, yaitu filter yang hanya melewatkan gelombang yang memili frekuensi dibawah frekuensi cut-off filter. Misal harmonisa terendah yang dihasilkan adalah harmonisa-3, maka frekuensi cut off nya adalah nilai dibawah 3×50 Hz : 150 Hz dengan berbagai kombinasi nilai L dan C yang tersedia.

6. Apa perbedaan beban linier dan beban non-linier?
Jawaban : Pada beban linier, arusnya akan sinusoidal jika tegangannya sinusoidal. Pada beban nonlinier, arusnya bisa nonsinusoidal walaupun tegangannya sinusoidal. Perlu diingat disini, arus nonsinusoidal tidak identik dengan beban nonlinier. Disebut nonlinier karena arus keluaran yang timbul tidak lagi sebanding dengan tegangan sumbernya.

7. Apa saja beban non-linier tersebut :
Jawaban : beban non linear yang diklasifikasikan menjadi tiga tipe yaitu: (i)peralatan elektronika daya seperti konverter, (ii) peralatan yang menimbulkan busur api (arcing devices) seperti arc furnaces dan lampu fluorescent, (iii) peralatan dengan saturasi inti ferromagnetik (Standar IEEE 519-1992).

8. Apa perbedaan THDV dan THDI? Yang mana yang lebih berbahaya?
Jawaban : THDV menyatakan THD tegangan listrik dan THDI menyatakan THD arus listrik. Indeks ini didefenisikan sebagai perbandingan nilai rms komponen harmonik terhadap komponen dasar dan biasanya dinyatakan dalam persen.
Kualitas tegangan ditentukan oleh sumber sedangkan kualitas arus ditentukan oleh beban. Sumber biasanya telah dirancang supaya tegangannya mendekati sinusoidal murni sehingga nilai THD tegangan yang diijinkan jauh lebih kecil dibanding THD arusnya. Berbicara mengenai bahaya yang akan timbul, yang menentukan pemanasan lebih pada peralatan adalah harmonisa arus. Tetapi harmonisa tegangan yang besar juga merupakan indikasi harmonisa arus yang terlalu besar, karena sumber tegangan yang biasanya dirancang sinusoidal ini.


9. Kenapa harmonik orde ganjil lebih tinggi dari pada harmonik orde genap?
Jawaban : Pada gelombang bolak-balik yang simetris yang dihubungkan pada beban non-linier hanya menimbulkan harmonisa orde ganjil.

10. Bagaimana cara mengukur THD?
Jawaban : Cara paling sederhana adalah dengan mengukur daya aktif dan daya reaktif sistem untuk setiap frekuensi dasar dan frekuensi harmoniknya. Dari sini bisa kita asumsikan bahwa daya aktif nantinya hanya menentukan resistansi sistem, daya reaktif pada frekuensi dasar menentukan induktasi sistem, dan daya reaktif pada frekuensi harmonik dapat menentukan impedansi harmonik.
Perlu dicatat disini bahwa cara ini bisa digunakan karena reaktansi induktor naik sebanding dengan frekuensi sedangkan reaktansi kapasitor berbanding terbalik dengan frekuensi. Daya reaktif pada frekuensi harmonics biasanya sangat kecil.

Kamis, 19 Mei 2011

AC Teknologi Inverter

invertertechnology.jpg
Belakangan ini mungkin kita sering mendengar mengenai teknologi inverter (inverter technology) yang ada di dalam pendingin ruangan (AC) model terbaru tapi mungkin kita masih bertanya apa sih kehebatannya??
Seperti diketahui bahwa AC adalah salah satu "penyumbang" tagihan PLN karena itu memang kita harus lebih teliti dalam membeli AC.
Teknologi Inverter adalah teknologi yang terintegrasi di dalam unit outdoor yang ada di AC dimana dengan menggunakan teknologi Inverter, ada beberapa keuntungan yang bisa kita dapatkan:
- Waktu yang lebih cepat untuk mencapai suhu ruangan yang kita inginkan
- "Tarikan" pertama pada listrik 1/3 lebih rendah dibandingkan AC yang tidak menggunakan teknologi inverter.
- Lebih hemat energi dan uang karena teknologi ini menggunakan sumber daya yang 30% lebih kecil dibandingkan AC biasa.
- Dapat menghindari beban yang berlebihan pada saat AC dijalankan
- Fluktuasi temperatur hampir tidak terjadi (lihat gambar)
Masih bingung mengenai cara kerjanya?? Gampang kok. . . . .
Bila anda menggunakan AC yang tidak mempunyai teknologi inverter, pada saat anda menyalakan dan men-set suhu ruangan 25 derajat maka AC akan bekerja "sangat keras" sampai ke posisi maksimal untuk segera mencapai suhu tersebut dan setelah tercapai, otomatis AC akan berhenti bekerja dan kemudian akan bekerja lagi bila suhu ruangan mulai meningkat dan begitu seterusnya. Dalam hal ini otomatis, daya listrik yang digunakan sangat berfluktuasi sehingga dapat dikatakan suatu hal pemborosan.
Sedangkan pada AC dengan teknologi inverter, suhu ruangan yang telah di-set dapat dijaga suhunya sehingga kerja unit outdoor tidak berat dan pada akhirnya dengan fluktuasi suhu yang kecil (hampir dikatakan NOL), otomatis akan lebih menghemat listrik.
Tetapi teknologi yang canggih dan dapat menghemat tagihan PLN ini harus anda bayar sedikit lebih mahal dibandingkan dengan AC yang belum menggunakan teknologi inverter.

Rabu, 04 Mei 2011

Menentukan Kapasitas Exhaust Fan

1. Ukur Ruangan, Ubah Ukuran meter ke feet ( 1 Meter = 3,28 Feet)
2. Hitung Luas Ruangan dan kalikan tinggi,.. Maka akan didapat volume ruangan (Cubic Feet)
3. Tentukan berapa kali sirkulasi udara yang dinginkan per jam.
4. Kalikan Volume ruangan dengan Jumlah sirkulasi. maka diperoleh ( Cubic Feet / Hours )
5. Kemudian dibagi 60 untuk memperoleh CFM ( Cubic Feet per Minutes)


CONTOH:
Sebuah Dapur berukuran 6 meter x 6 meter x 3 meter. Berapa kapasitas exhaust fan yang diperlukan?
Jawab:
1. 6 meter = 19,68 feet, 6 meter = 19,68 feet, 3 meter = 9,84 feet.
2. 19,68 x 19,68  x 9,84 = 3811,05 Cubic Feet
3. Standar Untuk dapur = 15 kali sirkulasi per jam.
4. 3811 x 15 = 57.165 Cubic Feet per Hour.
5. Dirubah ke menit = 57.165 / 60 = 952,75 Cubic Feet per Minutes.

Jadi kapasitas Exhaust Fan yang dibutuhkan adalah  952,75 CFM.

Kamis, 31 Maret 2011

Private Automatic Branch eXchange (PABX)

PABX merupakan sebuah sentral kecil yang digunakan di dalam suatu lingkungan terbatas, yang merupakan pusat dari suatu jaringan peripheral peralatan komunikasi. Jumlah sambungan (extension) yang dapat dikelola tergantung dari kapasitas PABX itu sendiri. Untuk menghubungkan extension dengan pelanggan yang berada di luar PABX, pada PABX dilengkapi dengan trunk. Umumnya dipasang pada kantor-kantor, hotel, rumah sakit atau pabrik pabrik yang memakai telepon sebagai sarana komunikasi untuk hubungan antar ruangannya. Masing-masing pesawat telepon tidak secara langsung tersambung pada sentral pusat, tetapi melalui PABX. Secara garis besar terdapat dua level PABX, yaitu PABX pada level Trunk dan PABX pada level pelanggan. PABX level Trunk dihubungkan ke sentral dengan empat kawat kecepatan tinggi untuk melewatkan sinyal digital, dan PABX ini sudah dapat melaksanakan sebagian besar tugas-tugas dari sentral. Sementara PABX pada level pelanggan terhubung ke sentral dengan dua kawat analog seperti pesawat telepon biasa. Ada beberapa perangkat keras sebagai pendukung system PABX. Masing-masing perangkat tersebut saling mendukung antara satu dengan yang lainnya.
Perangkat tersebut biasanya disebut sebagai sub sistem atau modul. Dan yang menghubungkan antara modul satu dengan yang lain adalah merupakan induk dari modul-modul tersebut sehingga mereka bisa menjadi suatu sistem yang teratur dan terkoordinasi. Induk penghubung ini adalah Motherboard atau Blackplane. Semua proses penyambungan akan melalui Motherboard. Kondisi yang terjadi seperti: interfacing dengan UP-BUS, pengintegrasian ke seluruh modul dengan ST BUS dan interfacing dengan outlet dilakukan pada Motherboard.
Fungsi Dari PABX
Pada dasarnya semua PABX digital mempunyai grup fungsional yang sama, tapi fungsi-fungsi tersebut diterapkan dan diatur dalam jalan yang berbeda dalam sistem yang bervariasi.
Port data ataupun suara disediakan oleh line cards, yang secara umum mendukung 8 atau 16 line per card. Sebuah trunk (biasanya membutuhkan dua buah port setiap line-nya atau yang ekivalen dengannya) yang disediakan oleh trunk card, mempunyai 4 atau 8 trunk per card. Sistem ini harus bisa mendukung line analog dan digital dan beberapa tipe trunk yang memungkinkan ke sentral umum. Switching Network mungkin dijalankan oleh bus berkecepatan tinggi atau sebuah circuit switch ataupun keduanya. Satu atau dua sistem mempunyai circuit switching dan paket switching sub sistem. Circuit switch adalah merupakan matriks pembagian divisi waktu dan ruang, sejak sebuah standar tunggl 32 kanal system PCM tidak menyediakan ruang yang cukup untuk PABX. Common Services Unit menyediakan sumber daya yang dibutuhkan pleh semua bagian dari sistem PABX yang meliputi beberapa pelayanan seperti generator sinyal dan detektor sinyal. Control unit mengandung central processing unit (CPU) untuk sebuah PABX, untuk menjalankan program ang mengontrol jalannya sistem secara keseluruhan. Semua control program dan yang berhubungan dengan data pelanggan disimpan dalam RAM atau ROM dalam sebuah kontrol utama yang sangat kompleks. Pada common equipment ( untuk PABX menengah hingga besar ) prosesor sentral dan unit pelayanan sudah seharusnya diduplikasi dengan switchover otomatis. Ini penting untuk memastikan bahwa sistem mengetahui kapan sebuah switch otomatis terjadi ke unit cadangan.
Klasifikasi PABX
Secara umum klasifikasi sentral pribadi adalah sebagai berikut :
  • PMBX (Private Manual Branch eXchange) di beberapa perusahaan lama masih disebut PMBX, yang menggunakan karyawan perusahaan sebagai operator penyambungan manual yang setiap panggilan mengunakan switchboard manual.
  • PABX (Private Automatic Branch eXchange) adalah sebuah alat pertukaran operasi telepon yang digunakan untuk penyambungan telepon antara sesama saluran dalam dan antara saluran PSTN dan saluran dalam. Sebuah PBX dapat memilih route panggilan tanpa intervensi secara manual, berdasarkan dari seluruh nomor yang ditekan.
  • EPABX (Electronics Private Automatic Branch eXchange) adalah sebuah sistem PABX yang dibangun menggunakan sinyal dan control switching elektronik (untuk membedakan mereka dari beberapa desain dasar relay lama)
  • PNX (Packet Network Exchange) sebuah tempat penyambungan komunikasi yang menggabungkan PBX dan fungsi VoIP.
  • KTS (Key Telephone System) merupakan versi yang lebih kecil dari sebuah PBX yang menyediakan akses langsung ke STO.
Ditinjau dari ada tidaknya DID maka PABX dibagi menjadi :
  • PABX dengan fasilitas DID (Direct Inward Dialing) yaitu hubungan dari luar PABX dengan extension dalam PABX berlangsung otomatis.
  • PABX tanpa fasilitas DID yaitu hubungan dari luar PABX dengan extension harus melalui operator PABX.
Apabila dipandang dari saluran induk ke PABX dapat di bagi menjadi dua yaitu:
  • PABX dengan hunting system Pemanggilan nomor PABX hanya dengan satu nomor.
  • PABX tanpa hunting system Pemanggilan nomor PABX ada sejumlah nomor sebanyak saluran induknya.
Jenis-Jenis Hunting
  • Reguler Hunting
Jenis hunting ini mulai dari member yang ditunjukkan oleh digit yang didial dan secara serial mencari member lain yang idle. Jika tidak ada member idle maka hunting akan dilakukan pada secondary group.
  • Circular Hunting
Mirip dengan reguler hunting, circular hunting mulai dari sumber yang dituju oleh digit yang didial dan secara berurut mencari member lain. Misalnya ada 10 member dan digit yang didial menunjukkan nomor pelanggan pada member 3 maka hunting akan mulai pada member ke-3 Jika tidak ada member yang idle sampai member terakhir group itu,maka hunting akan mulai lagi dari member pertama sampai member ke-3 baru kemudian beralih ke group ke-2.
  • UCD dan GUCD
Kedua jenis hunting ini dimaksudkan untuk memuat penyebaran panggilan secara merata pada semua member. Jenis hunting ini paling umum digunakan untuk panggilan terminating. Perbedaan antara keduanya adalah cara permulaan member yang dipilih.
  • Untuk UCD, hunting mulai dari member yang dipilih secara acak dalam group dan berlanjut seperti circular hunting secara normal.
  • Untuk GUCD, permulaan hunting ditentukan
2WF dan 2WB
Jenis hunting ini merupakan hunting secara linier, umumnya digunakan untuk trafik dua arah guna menghindari pemakaian jalur secara bersamaan. Perbedaan hunting 2WF dimulai dari member kecil ke member besar, sedangkan hunting 2WB dimulai dari member akhir ke member awal.
ANNC Hunting
Jenis hunting ini sama seperti GUCD, tapi digunakan untuk terminating ke Announcement.
Ukuran kemampuan PABX
Kemampuan PABX dapat dilihat berdasarkan hal-hal dibawah ini:
  1. Kapasitas port dari PABX yaitu ukuran banyaknya saluran (trunk atau telepon) yang dapat dihubungkan dengan PABX. Setiap sambungan ke sentral public melalui saluran trunk, membuat dari banyaknya hubungan komunikasi yang dapat disambungkan secara bersamaan.
  2. Kemampuan untuk ekspansi, produsen PABX harusnya berpikir untuk mengembangkan produknya dan pengembangan yang dilakukan dapat mengembangkan produknya dan pengembangan yang dilakukan dapat diaplikasikan pada produknya yang terdahulu dengan cara meng-upgrade perlatan yang lama sehingga kemampuannya bertambah.
  3. Pembicaraan secara bersamaan Ukuran lain dari kemampuan PBX adalah banyaknya komunikasi atau pembicaraan secara bersamaan (simultaneous communications) yang dapat ditanganinya dalam satu waktu. Ini dapat berupa komunikasi suara, komunikasi data, atau keduanya.
  4. Blocking-Blocking dapat terjadi jika kemampuan PBX dalam menangani pembicaraan secara bersamaan sudah tercapai atau maksimal. Blocking juga dapat terjadi jika pada saat dilakukan hubungan ternyata trunk sudah penuh. Fungsi PABX dapat diterapkan untuk pelanggan ISDN maupun non ISDN. Perangkat PABX non ISDN dihubungkan dengan sentral induk melalui saluran telepon analog dan saluran trunk. Perangkat PABX ISDN memiliki karakteristik-karakteristik yang bisa menjalankan fungsi service ISDN dihubungkan dengan sentral induk melalui kanal B ISDN. Kanal B ISDN tersebut bisa berupa pelanggan BRA atau PRA. Pelanggan BRA menghubungkan satu saluran pelanggan sedangkan untuk PRA mampu menghubungkan ke banyak pelanggan. Jenis PABX yang lain dinamakan End User PABX. Pelangan PABX tidak memerlukan perangkat PABX di tempat pelanggan, jadi seperti saluran pelanggan biasa yang merupakan anggota PABX disentral induk saja.
Konfigurasi Jaringan PABX
Konfigurasi jaringan yang ada pada sentral telepon induk dengan sentral PABX sama pada prinsipnya. Akan tetapi pada sentral PABX biasanya digunakan Jarlokat dengan akses catu langsung. Akses catu langsung disini artinya adalah antara sentral PABX dengan perangkat dihubungkan langsung, tanpa melewati rumah kabel. Hal ini di aplikasikan mengingat jarak antara sentral dengan perangkat sebagai pelanggan masih berada dalam jarak yang cukup dekat. Sesuai dengan fungsinya sebagai pemararel, tentunya saluran yang disediakan oleh sentral induk tidak sebanyak perangkat telepon yang tersedia setelah melewati sentral PABX. Sebagai media penghubung antara sentral PABX dengan perangkat umumnya yang digunakan adalah kabel kawat tembaga, selain mudah didapat dipasaran hal yang dapat dijadikan pertimbangan adalah mudah dalam perawatannya dan fleksibel dalam pembangunannya.
Saluran dari sentral PABX dapat juga digunakan sebagai saluran untuk media transfer data atau akses internet. Atau dikelompokkan lagi dalam beberapa group untuk memudahkan dalam pembuatan nomor identifikasinya. Nomor identifikasi yang diberikan oleh sentral PABX merupakan nomor yang tidak teridentifikasi secara global artinya nomor identifikasi untuk perangkat telepon setelah melalui sentral PABX akan diberikan nomor lagi yaitu nomor ekstensi. Nomor ini biasanya diberitahukan oleh si operator PABX bila si pemanggil lupa atau tidak tahu nomor ekstensi yang akan dituju. Atau diberitahu oleh mesin penuntun bila yang dipakai adalah sentral PABX.
Jenis – Jenis PABX
Jenis – jenis PABX dapat dibagi menjadi 2, yaitu PABX Non ISDN dan PABX ISDN. Anggota dari sebuah PABX dapat dibagi kedalam group-group dimana dalam satu group maksimal terdapat 1000 member. Ide dasar ISDN adalah penyatuan seluruh service ke dalam satu jaringan yang mampu menyediakan service yang diharapkan pelanggan, dimana untuk kemudahan akses dan mendukung seluruh tipe terminal dari pabrik yang berbeda digunakan interface akses yang standard untuk keperluan seluruh akses yang digunakan. Ide tersebut didasari pada kenyataan bahwa jaringan konvensional saat ini tidak efektif dan efisien, terutama untuk penyediaan service baru dan permintaan hubungan komunikasi digital yang semakin meningkat. ISDN merupakan pengembangan dari suatu jaringan telepon IDN yang menyediakan hubungan digital dari suatu pelanggan ke ujung pelangggan yang lain secara digital (end-to-end digital connectivity) untuk proses transformasi informasi dalam bentuk suara, data, dan gambar. Dengan kata lain Isdn mreupakan suatu jaringan digital yang mampu memberikan berbagai macam layanan jasa telekomunikasi melalui suatu interface serba guna yag berlaku di seluruh dunia. Sebelum adanya ISDN pelayanan jasa telekomunikasi dilaksanakan melalui berbagai jaringan khusus yang masing-masing hanya mampu menyediakan sekelompok jasa telekomunikasi tertentu.
PABX Non ISDN
Untuk PABX Non ISDN mempunyai 3 group, yaitu :
  1. Originating group, group ini dapat terdiri dari line atau trunk dan panggilan hanya untuk originating group ini saja.
  2. First choice group, group ini bisa terdiri dari line atau trunk. Panggilan yang menuju PABX akan dihunting pertama kali di group ini dan panggilan terminating maupun originating bisa dilakukan di group ini.
  3. Second choice group, group ini akan di hunting apabila semua member di group pertama sibuk.
PABX ISDN
Untuk PABX ISDN dapat mamiliki 2 group, yaitu
  1. Originating Group, group ini dapat berupa kanal B dari PRA, atau BRA akan tetapi campuran BRA da PRA dalam satu group tidak bisa dilakukan. Dua originating group dapat dibuat untuk PABX ISDN ini.
  2. Hunting Group, group ini akan di hunting jika panggilan dibuat untuk ke PABX ISDN. Group ini dapat berupa PRA atau BRA. Empat buah hunting group dapat dibuat untuk PABX ISDN.
End User PABX
End User PABX adalah dimana pelanggan PABX tidak memerlukan perangkat PABX ditempat pelanggan. Jadi seperti calon pelanggan biasa yang merupakan anggota PABX di sentral induk saja.
End User PBX dibagi menjadi 2, yaitu :
  1. Non Indialing
  2. Direct Indialing
Pada dasarnya Direct indialing dan Non Indialig pada end user PABX sama dengan Direct Indialing dan Non Indialing pada Private Network PABX. Jadi yang membedakan End User PABX dan Private Network PABX terutama pada ada tidaknya perangkat PABX ditempat pelanggan. Sehingga pada private Network PABX memerlukan tempat khusus untuk perangkat PABX pada pelanggan. Fasilitas Non Indialing panggilan yang datang harus melalui bantuan operator PBX tesebut maka operator akan menanyakan nomor yang akan dihubungi oleh pemanggil. Misalkan pemanggil menginginkan nomor 870005 maka pemanggil tersebut harus melalui operator terlebih dahulu kemudian operator akan menghubungi tujuan tersebut.
Ketika pemanggil mendial nomor denag awalan 87 (=PBX ID) maka sentral 5ESS akan mengetahui secara otomatis bahwa pemanggil akan mendial nomor PBX. Kemudian sentral akan mulai mencari kanal B yang bebas dalam satu hunting group. Setelah terjadi hubungan maka sentral akan mengirim digit setelah angka 87, inilah yang akan menghubungkan pemanggil dengan nomor PBX yang diinginkan.
Layanan-layanan dasar pada perangkat PABX.
Seperti halnya dengan sentral-sentral induk otomatis lainya, maka pada perangkat sentral PABX pun mempunyai beberapa layanan dasar yang dimiliki dengan tujuan untuk memberikan beberapa kemudahan yang akan digunakan untuk para pelanggan pribadinya. Layanan-layanan dasar itu antara lain hunting system, call waiting, abbreviated dialling, dan macam-macam lainnya tergantung dari jenis dan merk yang digunakan. Begitu juga dengan cara pengoperasiannya. Layanan dasar lainnya seperti call waiting dan abbreviated dialing dioperasikan seperti halnya layanan dasar yang diberikan dari sentral induknya.
Saya informasikan kepada pembaca, jika anda membeli perangkat telekomunikasi, sebaiknya yang sudah di sertifikasi atau yang sudah bersertifikat resmi dari postel, untuk menjaga agar anda tidak berurusan dengan pihak yang berwajib. Dan perangkat yang sudah di sertifikasi tentunya sudah lulus pengujian di balai uji, sehingga mutu dan kualitasnya terjamin.






Selasa, 29 Maret 2011

Tentang Istilah FAN

* CFM ?
* CFM kepanjangan dari Cubic Feet per Minute. yang berarti seberapa banyak udara yang fan hembuskan, CFM tinggi - berisik begitu juga CFM rendah - silent.. tapi tidak smua CFM tinggi berarti berisik, ada beberapa faktor yg berpengaruh.
 


dBa ?
* dBa kepanjangan dari decibel adjusted, ukuran untuk menyatakan tingkat kebisingan. semakin tinggi CFM, biasa ny semakin tinggi dBa.

RPM ?
* RPM - revolutions per minute, besaran RPM mengartikan bahwa berapa banyak fan bisa melakukan putaran satu lingkaran penuh selama satu menit. semakin tinggi RPM, semakin besar tingkat kebisingan ny.

Static Pressure ?
* Mungkin ini salah satu yang biasa orang lupakan dalam memilih fan. static pressure adalah seberapa banyak fan menghembuskan dan menghisap udara melewati objek seperti HSF, Rad, dll. semakin besar static pressure, semakin besar pula jumlah udara yg melewati fin hsf atau radiator. static pressure tergantung dari design fan dan turbulensi yang dibuat.

Bearings

* Sleeve - menggunakan dua sisi yg biasa ny dilumasi dengan oli atau semacam grease untuk mengurangi gesekan. tipe bearings ini kurang tahan lama karena sisi yg bergesekan bisa aus atau pelumas kering. sleeve bearings biasa ny tidak tahan panas, dan posisi pemasangan sangat berpengaruh kecuali vertical. life span sleeve bearing ini sekitar +- 40.000jam - 50 C
biasa ny tipe2 fan sleeve dibandrol dengan harga terjangkau, dan memiliki rpm yg kecil untuk menjaga ketahanan dari fan tersebut.

* Bola - bearing yang menggunakan semacam seal yg berisi bola besi, seperti bearings untuk ban sepeda atau motor. umumnya dengan harga yg lebih mahal, dan lebih memiliki ketahanan yang lebih panjang dibanding tipe sleeve. tahan di temperatur yg panas dan lebih sunyi dibanding sleeve bearings di putaran tinggi. life span +- 63.000jam - 50 C

* Fluid - yang pasti lebih mahal dari 2 tipe yg diatas. konfigurasi yg lebih rumit dan memiliki life span yg lebih panjang serta durable yg lebih baik dan juga tingkat kebisingan yg rendah. banyak dikenal sebagai S-FDB yg kebanyakan digunakan pada fan Scythe. umumny biasa ditemukan di fan2 Thermalright dan Scythe.



* Memilih fan yang tepat

disini kita bagi penempatan fan masing2 untuk kegunaannya.

* Fan Casing
* Heatsink/Radiator
* Silent


Fan Casing:

dibagi menjadi dua bagian Intake dan Exhaust

Intake

* Yate Loon D12SM-12 - fan ini sangat direkomendasikan karena high CFM dan dengan tingkat kebisingan yg rasional

* Coolermaster R4 - fan ini juga memiliki CFM yg lumayan tinggi dan tingkat kebisingan yg sangat rendah (69.69CFM, low to 19dBa). biasa nya memiliki bermacam2 warna led

* Scythe Slipstreams - fan yang menyedot udara sangat besar dan tingkat kebisingan masih rasional, untuk casing disarankan 1600rpm karena untuk 1900rpm terlalu berisik untuk casing

* Xigmatek XSF/XLF - dengan spek 72CFM & 24dBa, cukup memumpuni sebagai intake casing anda, untuk peminat LED bisa melirik XLF yang tersedia bermacam2 warna

* Silverstone SST - salah satu fan favorit saya fan ini cocok sebagai intake dengan spesifikasi 9 blades, up to 110CFM dan tingkat kebisingan 39.5dBa. memudahkan ny pengaturan dengan controller yg ada dalam pake pembelian.

Exhaust

* Xigmatek XLF/XSF - XLF dengan spek 61CFM dan XSF 72CFM dan tingkat kebisingan yg rendah +- 20 - 24dBa.

* Yate Loon D12SM-12 - seperti yang disebutkan diatas, high CFM but reasonable dBa

* Noctua 12 Series - fan mahal tapi berkualitas, silent dan cukup untuk mengeluarkan panas PC anda keluar, disertakan adjustable controller dalam paket pembelian.

* Scythe S-FLEX - salah satu jajaran fan mahal lagi. dengan teknologi S-FDB menjadi kan fan ini nilai lebih. life span yang panjang dan rendah ny getaran serta tingkat kebisingan yg rendah

* Scythe GentleTyphoon - mungkin jarang ditemukan di Indo, mungkin ada yg berminat jd stocker dengan spek +- 55CFM dan 28dBa

* Scythe Slipstreams - fan high rpm dengan tingkat kebisingan reasonable sangat direkomendasikan dijadikan exhaust pembuang panas keluar.

* Enermax Magma - silent tapi really nice. dengan spesifikasi 69CFM dan tingkat kebisingan hanya 18dBa. cocok dengan konsep silent tp tidak mengurangi besaran airflow casing dan terlihat eyecathcing diselimuti warna merah.

Heatsinks

untuk diperhatikan, fan yang cocok untuk hsf, dilihat dari besaran static pressure ny. bukan semata CFM
karena fan yg memiliki CFM lebih rendah tetapi memiliki static pressure yg besar menjadikan proses pendinginan lebih baik daripada fan dengan CFM tinggi tapi memiliki static pressure yg lebih rendah.
contoh kecil, scythe s-flex dan scythe slipstreams, s-flex memiliki cfm yg lebih rendah tetapi static pressure yg besar, dibandingkan dengan slipstreams yg memiliki cfm lebih tinggi tetapi static pressure yg kecil. dilihat dari ukuran, fan yg berukuran 120x120x38mm biasany memiliki static pressure yg lebih besar ketimbang 120x120x25mm.

Single Fan

* Sanyo Denki H1011 - static pressure dan dengan spek yg bisa dibilang tapi hanya membutuhkan 0.5A sangat direkomendasikan untuk mendinginkan radiator atau heatsink. tapi mungkin sulit ditemukan di Indonesia

* Sanyo Denki H101 - versi terbaru dari H1011, dengan static pressure yg lebih besar dengan CFM yg lebih kecil

* NMB-MAT Panaflo - fan yang bagus untuk heatsink, memiliki static pressure yg besar walau tidak sebesar san aces tapi tetap menjadikan fan ini salah satu rekomendasi.

* Delta - siapa yg ngga tahu dengan nama fan ini, terkenal dengan tingkat kebisingan ny CFM yg sangat sangat tinggi dengan static pressure yg sangat besar tapi sayang tingkat kebisingan ny udah kyk di pabrik
disarankan menggunakan fan controller atau earbud

* Silverstone FM122 - silverstone ? 9 blades dengan adjustable controller, fan ini bisa mencapai 107CFM dan static pressure 5,68mmH2O, nice fan tapi sayang blum tersedia ny di Indonesia

Push Pull Setup

seperti kita lihat diatas, fan dengan ukuran 120x120x38mm mendominasi untuk best rekomendasi untuk heatsink. tapi mungkin tingkat kebisingan masing2 berbeda2, salah satu solusi ny ada push pull mungkin dengan tinggat kebisingan yg lebih rendah

* Scythe S-FLEX F - masih bisa ditemukan di beberapa toko Indonesia, salah satu fan yg direkomendasikan yg memiliki besaran static pressure yg besar untuk ukuran fan 120x25mm, cocok untuk konfigurasi push pull

* Scythe GentleTyphoon - dengan blades yg unik, menjadikan fan ini menjadi kombinasi yg baik untuk push pull, juga memiliki static pressure yg besar untuk ukuran fan 120x25mm

* SilverStone SST-FM121 - sebelum ny sudah dibahas, fan ini sangat cocok untuk konfigurasi push pull dengan besaran static pressure 3.26mm. sangat sangat direkomendasikan

* Noctua P12 - fan ini juga dibundle dengan adjustable fan controller, sangat2 silent tetapi memiliki cfm yg besar. besaran static pressure +- 1,68mm, cukup baik untuk fan 120x25mm

* Akasa Apache AK-FN057 - fan yang belum saya temukan dipasaran Indonesia, tetapi melihat design blade dan ukuran fan, mengingatkan saya dengan salah satu fan spek yang sangat baik dengan static pressure 2.64mmH2O. fan ini sangat cocok untuk push pull dengan konsep silent


Silent Cooling

mungkin cukup banyak peminat silent cooling, seperti pada pecinta HTPC yg lebih mengutamakan kenyamaan telinga ditengah menikmati hiburan

untuk konsep ini, saya merekomendasikan Noctua P12

semua fan yang saya sebutkan diatas, berdasarkan reference personal saya mungkin tetap masing2 punya pendapat yg berbeda2 dengan kondisi yg berbeda pula

- Fan Ter-Silent dinominasikan untuk Noctua NF-S12B
- Best Fan untuk Radiator Delta TFB1212GHE-F00 ( mengenyampingkan tingkat kebisingan ny ya )

Minggu, 27 Maret 2011

AC CENTRAL

Sistem Kerja AC Central

Pada unit pendingin atau Chiller yang menganut system kompresi uap, komponennya terdiri dari compresor, condensor, alat ekspansi dan evaporator. Pada Chiller biasanya tipe condensornya adalah water-cooled condenser. Air untuk mendinginkan condensor dialirkan melalui pipa yang kemudian outputnya didinginkan kembali secara evaporative cooling pada cooling tower.

Pada komponen evaporator, jika sistemnya indirect cooling maka fluida yang didinginkan tidak langsung udara melainkan air yang dialirkan melalui system pemipaan. Air yang mengalami pendinginan pada evaporator dialirkan menuju system penanganan udara (AHU) menuju koil pendingin.

Jika kita perhatikan komponen-komponen apa saja yang ada di dalamnya maka setiap AHU akan memiliki :

1. Filter
Merupakan penyaring udara dari kotoran, debu, atau partikel-partikel lainnya sehingga diharapkan udara yang dihasilkan lebih bersih. Filter ini dibedakan berdasarkan kelas-kelasnya.

2. Centrifugal fan
Merupakan kipas/blower sentrifugal yang berfungsi untuk mendistribusikan udara melewati ducting menuju ruangan-ruangan.

3. Koil pendingin
Merupakan komponen yang berfungsi menurunkan temperatur udara.

Prinsip kerja secara sederhana pada unit penanganan udara ini adalah menyedot udara dari ruangan (return air) yang kemudian dicampur dengan udara segar dari lingkungan (fresh air) dengan komposisi yang bisa diubah-ubah sesuai keinginan. Campuran udara tersebut masuk menuju AHU melewati filter, fan sentrifugal dan koil pendingin. Setelah itu udara yang telah mengalami penurunan temperatur didistribusikan secara merata ke setiap ruangan melewati saluran udara (ducting) yang telah dirancang terlebih dahulu sehingga lokasi yang jauh sekalipun bisa terjangkau.

Beberapa kelemahan dari sistem ini adalah jika satu komponen mengalami kerusakan dan sistem AC sentral tidak hidup maka semua ruangan tidak akan merasakan udara sejuk. Selain itu jika temperatur udara terlalu rendah atau dingin maka pengaturannya harus pada Thermosthat di koil pendingin pada komponen AHU.


Dari penjelasan diatas, jelas sistem AC Central sangat berbeda dengan AC Split baik dari segi fungsi maupun dari segi instalasi. Istilah Sistem AC Central diperuntukkan untuk instalasi AC di satu gedung yang tidak memiliki pengatur suhu sendiri-sendiri (misalnya per ruang). Semua dikontrol di satu titik dan kemudian hawa dinginnya didistribusikan dengan pipa ke ruangan-ruangan. Dengan AC Central yang bisa dilakukan cuma mengecilkan dan membesarkan lubang tempat hawa dingin AC masuk ke ruang kita. Contoh AC Central adalah di mall, gedung mimbar, gedung perkantoran yang luas atau di dalam bis ber-AC.