Kamis, 31 Maret 2011

Private Automatic Branch eXchange (PABX)

PABX merupakan sebuah sentral kecil yang digunakan di dalam suatu lingkungan terbatas, yang merupakan pusat dari suatu jaringan peripheral peralatan komunikasi. Jumlah sambungan (extension) yang dapat dikelola tergantung dari kapasitas PABX itu sendiri. Untuk menghubungkan extension dengan pelanggan yang berada di luar PABX, pada PABX dilengkapi dengan trunk. Umumnya dipasang pada kantor-kantor, hotel, rumah sakit atau pabrik pabrik yang memakai telepon sebagai sarana komunikasi untuk hubungan antar ruangannya. Masing-masing pesawat telepon tidak secara langsung tersambung pada sentral pusat, tetapi melalui PABX. Secara garis besar terdapat dua level PABX, yaitu PABX pada level Trunk dan PABX pada level pelanggan. PABX level Trunk dihubungkan ke sentral dengan empat kawat kecepatan tinggi untuk melewatkan sinyal digital, dan PABX ini sudah dapat melaksanakan sebagian besar tugas-tugas dari sentral. Sementara PABX pada level pelanggan terhubung ke sentral dengan dua kawat analog seperti pesawat telepon biasa. Ada beberapa perangkat keras sebagai pendukung system PABX. Masing-masing perangkat tersebut saling mendukung antara satu dengan yang lainnya.
Perangkat tersebut biasanya disebut sebagai sub sistem atau modul. Dan yang menghubungkan antara modul satu dengan yang lain adalah merupakan induk dari modul-modul tersebut sehingga mereka bisa menjadi suatu sistem yang teratur dan terkoordinasi. Induk penghubung ini adalah Motherboard atau Blackplane. Semua proses penyambungan akan melalui Motherboard. Kondisi yang terjadi seperti: interfacing dengan UP-BUS, pengintegrasian ke seluruh modul dengan ST BUS dan interfacing dengan outlet dilakukan pada Motherboard.
Fungsi Dari PABX
Pada dasarnya semua PABX digital mempunyai grup fungsional yang sama, tapi fungsi-fungsi tersebut diterapkan dan diatur dalam jalan yang berbeda dalam sistem yang bervariasi.
Port data ataupun suara disediakan oleh line cards, yang secara umum mendukung 8 atau 16 line per card. Sebuah trunk (biasanya membutuhkan dua buah port setiap line-nya atau yang ekivalen dengannya) yang disediakan oleh trunk card, mempunyai 4 atau 8 trunk per card. Sistem ini harus bisa mendukung line analog dan digital dan beberapa tipe trunk yang memungkinkan ke sentral umum. Switching Network mungkin dijalankan oleh bus berkecepatan tinggi atau sebuah circuit switch ataupun keduanya. Satu atau dua sistem mempunyai circuit switching dan paket switching sub sistem. Circuit switch adalah merupakan matriks pembagian divisi waktu dan ruang, sejak sebuah standar tunggl 32 kanal system PCM tidak menyediakan ruang yang cukup untuk PABX. Common Services Unit menyediakan sumber daya yang dibutuhkan pleh semua bagian dari sistem PABX yang meliputi beberapa pelayanan seperti generator sinyal dan detektor sinyal. Control unit mengandung central processing unit (CPU) untuk sebuah PABX, untuk menjalankan program ang mengontrol jalannya sistem secara keseluruhan. Semua control program dan yang berhubungan dengan data pelanggan disimpan dalam RAM atau ROM dalam sebuah kontrol utama yang sangat kompleks. Pada common equipment ( untuk PABX menengah hingga besar ) prosesor sentral dan unit pelayanan sudah seharusnya diduplikasi dengan switchover otomatis. Ini penting untuk memastikan bahwa sistem mengetahui kapan sebuah switch otomatis terjadi ke unit cadangan.
Klasifikasi PABX
Secara umum klasifikasi sentral pribadi adalah sebagai berikut :
  • PMBX (Private Manual Branch eXchange) di beberapa perusahaan lama masih disebut PMBX, yang menggunakan karyawan perusahaan sebagai operator penyambungan manual yang setiap panggilan mengunakan switchboard manual.
  • PABX (Private Automatic Branch eXchange) adalah sebuah alat pertukaran operasi telepon yang digunakan untuk penyambungan telepon antara sesama saluran dalam dan antara saluran PSTN dan saluran dalam. Sebuah PBX dapat memilih route panggilan tanpa intervensi secara manual, berdasarkan dari seluruh nomor yang ditekan.
  • EPABX (Electronics Private Automatic Branch eXchange) adalah sebuah sistem PABX yang dibangun menggunakan sinyal dan control switching elektronik (untuk membedakan mereka dari beberapa desain dasar relay lama)
  • PNX (Packet Network Exchange) sebuah tempat penyambungan komunikasi yang menggabungkan PBX dan fungsi VoIP.
  • KTS (Key Telephone System) merupakan versi yang lebih kecil dari sebuah PBX yang menyediakan akses langsung ke STO.
Ditinjau dari ada tidaknya DID maka PABX dibagi menjadi :
  • PABX dengan fasilitas DID (Direct Inward Dialing) yaitu hubungan dari luar PABX dengan extension dalam PABX berlangsung otomatis.
  • PABX tanpa fasilitas DID yaitu hubungan dari luar PABX dengan extension harus melalui operator PABX.
Apabila dipandang dari saluran induk ke PABX dapat di bagi menjadi dua yaitu:
  • PABX dengan hunting system Pemanggilan nomor PABX hanya dengan satu nomor.
  • PABX tanpa hunting system Pemanggilan nomor PABX ada sejumlah nomor sebanyak saluran induknya.
Jenis-Jenis Hunting
  • Reguler Hunting
Jenis hunting ini mulai dari member yang ditunjukkan oleh digit yang didial dan secara serial mencari member lain yang idle. Jika tidak ada member idle maka hunting akan dilakukan pada secondary group.
  • Circular Hunting
Mirip dengan reguler hunting, circular hunting mulai dari sumber yang dituju oleh digit yang didial dan secara berurut mencari member lain. Misalnya ada 10 member dan digit yang didial menunjukkan nomor pelanggan pada member 3 maka hunting akan mulai pada member ke-3 Jika tidak ada member yang idle sampai member terakhir group itu,maka hunting akan mulai lagi dari member pertama sampai member ke-3 baru kemudian beralih ke group ke-2.
  • UCD dan GUCD
Kedua jenis hunting ini dimaksudkan untuk memuat penyebaran panggilan secara merata pada semua member. Jenis hunting ini paling umum digunakan untuk panggilan terminating. Perbedaan antara keduanya adalah cara permulaan member yang dipilih.
  • Untuk UCD, hunting mulai dari member yang dipilih secara acak dalam group dan berlanjut seperti circular hunting secara normal.
  • Untuk GUCD, permulaan hunting ditentukan
2WF dan 2WB
Jenis hunting ini merupakan hunting secara linier, umumnya digunakan untuk trafik dua arah guna menghindari pemakaian jalur secara bersamaan. Perbedaan hunting 2WF dimulai dari member kecil ke member besar, sedangkan hunting 2WB dimulai dari member akhir ke member awal.
ANNC Hunting
Jenis hunting ini sama seperti GUCD, tapi digunakan untuk terminating ke Announcement.
Ukuran kemampuan PABX
Kemampuan PABX dapat dilihat berdasarkan hal-hal dibawah ini:
  1. Kapasitas port dari PABX yaitu ukuran banyaknya saluran (trunk atau telepon) yang dapat dihubungkan dengan PABX. Setiap sambungan ke sentral public melalui saluran trunk, membuat dari banyaknya hubungan komunikasi yang dapat disambungkan secara bersamaan.
  2. Kemampuan untuk ekspansi, produsen PABX harusnya berpikir untuk mengembangkan produknya dan pengembangan yang dilakukan dapat mengembangkan produknya dan pengembangan yang dilakukan dapat diaplikasikan pada produknya yang terdahulu dengan cara meng-upgrade perlatan yang lama sehingga kemampuannya bertambah.
  3. Pembicaraan secara bersamaan Ukuran lain dari kemampuan PBX adalah banyaknya komunikasi atau pembicaraan secara bersamaan (simultaneous communications) yang dapat ditanganinya dalam satu waktu. Ini dapat berupa komunikasi suara, komunikasi data, atau keduanya.
  4. Blocking-Blocking dapat terjadi jika kemampuan PBX dalam menangani pembicaraan secara bersamaan sudah tercapai atau maksimal. Blocking juga dapat terjadi jika pada saat dilakukan hubungan ternyata trunk sudah penuh. Fungsi PABX dapat diterapkan untuk pelanggan ISDN maupun non ISDN. Perangkat PABX non ISDN dihubungkan dengan sentral induk melalui saluran telepon analog dan saluran trunk. Perangkat PABX ISDN memiliki karakteristik-karakteristik yang bisa menjalankan fungsi service ISDN dihubungkan dengan sentral induk melalui kanal B ISDN. Kanal B ISDN tersebut bisa berupa pelanggan BRA atau PRA. Pelanggan BRA menghubungkan satu saluran pelanggan sedangkan untuk PRA mampu menghubungkan ke banyak pelanggan. Jenis PABX yang lain dinamakan End User PABX. Pelangan PABX tidak memerlukan perangkat PABX di tempat pelanggan, jadi seperti saluran pelanggan biasa yang merupakan anggota PABX disentral induk saja.
Konfigurasi Jaringan PABX
Konfigurasi jaringan yang ada pada sentral telepon induk dengan sentral PABX sama pada prinsipnya. Akan tetapi pada sentral PABX biasanya digunakan Jarlokat dengan akses catu langsung. Akses catu langsung disini artinya adalah antara sentral PABX dengan perangkat dihubungkan langsung, tanpa melewati rumah kabel. Hal ini di aplikasikan mengingat jarak antara sentral dengan perangkat sebagai pelanggan masih berada dalam jarak yang cukup dekat. Sesuai dengan fungsinya sebagai pemararel, tentunya saluran yang disediakan oleh sentral induk tidak sebanyak perangkat telepon yang tersedia setelah melewati sentral PABX. Sebagai media penghubung antara sentral PABX dengan perangkat umumnya yang digunakan adalah kabel kawat tembaga, selain mudah didapat dipasaran hal yang dapat dijadikan pertimbangan adalah mudah dalam perawatannya dan fleksibel dalam pembangunannya.
Saluran dari sentral PABX dapat juga digunakan sebagai saluran untuk media transfer data atau akses internet. Atau dikelompokkan lagi dalam beberapa group untuk memudahkan dalam pembuatan nomor identifikasinya. Nomor identifikasi yang diberikan oleh sentral PABX merupakan nomor yang tidak teridentifikasi secara global artinya nomor identifikasi untuk perangkat telepon setelah melalui sentral PABX akan diberikan nomor lagi yaitu nomor ekstensi. Nomor ini biasanya diberitahukan oleh si operator PABX bila si pemanggil lupa atau tidak tahu nomor ekstensi yang akan dituju. Atau diberitahu oleh mesin penuntun bila yang dipakai adalah sentral PABX.
Jenis – Jenis PABX
Jenis – jenis PABX dapat dibagi menjadi 2, yaitu PABX Non ISDN dan PABX ISDN. Anggota dari sebuah PABX dapat dibagi kedalam group-group dimana dalam satu group maksimal terdapat 1000 member. Ide dasar ISDN adalah penyatuan seluruh service ke dalam satu jaringan yang mampu menyediakan service yang diharapkan pelanggan, dimana untuk kemudahan akses dan mendukung seluruh tipe terminal dari pabrik yang berbeda digunakan interface akses yang standard untuk keperluan seluruh akses yang digunakan. Ide tersebut didasari pada kenyataan bahwa jaringan konvensional saat ini tidak efektif dan efisien, terutama untuk penyediaan service baru dan permintaan hubungan komunikasi digital yang semakin meningkat. ISDN merupakan pengembangan dari suatu jaringan telepon IDN yang menyediakan hubungan digital dari suatu pelanggan ke ujung pelangggan yang lain secara digital (end-to-end digital connectivity) untuk proses transformasi informasi dalam bentuk suara, data, dan gambar. Dengan kata lain Isdn mreupakan suatu jaringan digital yang mampu memberikan berbagai macam layanan jasa telekomunikasi melalui suatu interface serba guna yag berlaku di seluruh dunia. Sebelum adanya ISDN pelayanan jasa telekomunikasi dilaksanakan melalui berbagai jaringan khusus yang masing-masing hanya mampu menyediakan sekelompok jasa telekomunikasi tertentu.
PABX Non ISDN
Untuk PABX Non ISDN mempunyai 3 group, yaitu :
  1. Originating group, group ini dapat terdiri dari line atau trunk dan panggilan hanya untuk originating group ini saja.
  2. First choice group, group ini bisa terdiri dari line atau trunk. Panggilan yang menuju PABX akan dihunting pertama kali di group ini dan panggilan terminating maupun originating bisa dilakukan di group ini.
  3. Second choice group, group ini akan di hunting apabila semua member di group pertama sibuk.
PABX ISDN
Untuk PABX ISDN dapat mamiliki 2 group, yaitu
  1. Originating Group, group ini dapat berupa kanal B dari PRA, atau BRA akan tetapi campuran BRA da PRA dalam satu group tidak bisa dilakukan. Dua originating group dapat dibuat untuk PABX ISDN ini.
  2. Hunting Group, group ini akan di hunting jika panggilan dibuat untuk ke PABX ISDN. Group ini dapat berupa PRA atau BRA. Empat buah hunting group dapat dibuat untuk PABX ISDN.
End User PABX
End User PABX adalah dimana pelanggan PABX tidak memerlukan perangkat PABX ditempat pelanggan. Jadi seperti calon pelanggan biasa yang merupakan anggota PABX di sentral induk saja.
End User PBX dibagi menjadi 2, yaitu :
  1. Non Indialing
  2. Direct Indialing
Pada dasarnya Direct indialing dan Non Indialig pada end user PABX sama dengan Direct Indialing dan Non Indialing pada Private Network PABX. Jadi yang membedakan End User PABX dan Private Network PABX terutama pada ada tidaknya perangkat PABX ditempat pelanggan. Sehingga pada private Network PABX memerlukan tempat khusus untuk perangkat PABX pada pelanggan. Fasilitas Non Indialing panggilan yang datang harus melalui bantuan operator PBX tesebut maka operator akan menanyakan nomor yang akan dihubungi oleh pemanggil. Misalkan pemanggil menginginkan nomor 870005 maka pemanggil tersebut harus melalui operator terlebih dahulu kemudian operator akan menghubungi tujuan tersebut.
Ketika pemanggil mendial nomor denag awalan 87 (=PBX ID) maka sentral 5ESS akan mengetahui secara otomatis bahwa pemanggil akan mendial nomor PBX. Kemudian sentral akan mulai mencari kanal B yang bebas dalam satu hunting group. Setelah terjadi hubungan maka sentral akan mengirim digit setelah angka 87, inilah yang akan menghubungkan pemanggil dengan nomor PBX yang diinginkan.
Layanan-layanan dasar pada perangkat PABX.
Seperti halnya dengan sentral-sentral induk otomatis lainya, maka pada perangkat sentral PABX pun mempunyai beberapa layanan dasar yang dimiliki dengan tujuan untuk memberikan beberapa kemudahan yang akan digunakan untuk para pelanggan pribadinya. Layanan-layanan dasar itu antara lain hunting system, call waiting, abbreviated dialling, dan macam-macam lainnya tergantung dari jenis dan merk yang digunakan. Begitu juga dengan cara pengoperasiannya. Layanan dasar lainnya seperti call waiting dan abbreviated dialing dioperasikan seperti halnya layanan dasar yang diberikan dari sentral induknya.
Saya informasikan kepada pembaca, jika anda membeli perangkat telekomunikasi, sebaiknya yang sudah di sertifikasi atau yang sudah bersertifikat resmi dari postel, untuk menjaga agar anda tidak berurusan dengan pihak yang berwajib. Dan perangkat yang sudah di sertifikasi tentunya sudah lulus pengujian di balai uji, sehingga mutu dan kualitasnya terjamin.






Selasa, 29 Maret 2011

Tentang Istilah FAN

* CFM ?
* CFM kepanjangan dari Cubic Feet per Minute. yang berarti seberapa banyak udara yang fan hembuskan, CFM tinggi - berisik begitu juga CFM rendah - silent.. tapi tidak smua CFM tinggi berarti berisik, ada beberapa faktor yg berpengaruh.
 


dBa ?
* dBa kepanjangan dari decibel adjusted, ukuran untuk menyatakan tingkat kebisingan. semakin tinggi CFM, biasa ny semakin tinggi dBa.

RPM ?
* RPM - revolutions per minute, besaran RPM mengartikan bahwa berapa banyak fan bisa melakukan putaran satu lingkaran penuh selama satu menit. semakin tinggi RPM, semakin besar tingkat kebisingan ny.

Static Pressure ?
* Mungkin ini salah satu yang biasa orang lupakan dalam memilih fan. static pressure adalah seberapa banyak fan menghembuskan dan menghisap udara melewati objek seperti HSF, Rad, dll. semakin besar static pressure, semakin besar pula jumlah udara yg melewati fin hsf atau radiator. static pressure tergantung dari design fan dan turbulensi yang dibuat.

Bearings

* Sleeve - menggunakan dua sisi yg biasa ny dilumasi dengan oli atau semacam grease untuk mengurangi gesekan. tipe bearings ini kurang tahan lama karena sisi yg bergesekan bisa aus atau pelumas kering. sleeve bearings biasa ny tidak tahan panas, dan posisi pemasangan sangat berpengaruh kecuali vertical. life span sleeve bearing ini sekitar +- 40.000jam - 50 C
biasa ny tipe2 fan sleeve dibandrol dengan harga terjangkau, dan memiliki rpm yg kecil untuk menjaga ketahanan dari fan tersebut.

* Bola - bearing yang menggunakan semacam seal yg berisi bola besi, seperti bearings untuk ban sepeda atau motor. umumnya dengan harga yg lebih mahal, dan lebih memiliki ketahanan yang lebih panjang dibanding tipe sleeve. tahan di temperatur yg panas dan lebih sunyi dibanding sleeve bearings di putaran tinggi. life span +- 63.000jam - 50 C

* Fluid - yang pasti lebih mahal dari 2 tipe yg diatas. konfigurasi yg lebih rumit dan memiliki life span yg lebih panjang serta durable yg lebih baik dan juga tingkat kebisingan yg rendah. banyak dikenal sebagai S-FDB yg kebanyakan digunakan pada fan Scythe. umumny biasa ditemukan di fan2 Thermalright dan Scythe.



* Memilih fan yang tepat

disini kita bagi penempatan fan masing2 untuk kegunaannya.

* Fan Casing
* Heatsink/Radiator
* Silent


Fan Casing:

dibagi menjadi dua bagian Intake dan Exhaust

Intake

* Yate Loon D12SM-12 - fan ini sangat direkomendasikan karena high CFM dan dengan tingkat kebisingan yg rasional

* Coolermaster R4 - fan ini juga memiliki CFM yg lumayan tinggi dan tingkat kebisingan yg sangat rendah (69.69CFM, low to 19dBa). biasa nya memiliki bermacam2 warna led

* Scythe Slipstreams - fan yang menyedot udara sangat besar dan tingkat kebisingan masih rasional, untuk casing disarankan 1600rpm karena untuk 1900rpm terlalu berisik untuk casing

* Xigmatek XSF/XLF - dengan spek 72CFM & 24dBa, cukup memumpuni sebagai intake casing anda, untuk peminat LED bisa melirik XLF yang tersedia bermacam2 warna

* Silverstone SST - salah satu fan favorit saya fan ini cocok sebagai intake dengan spesifikasi 9 blades, up to 110CFM dan tingkat kebisingan 39.5dBa. memudahkan ny pengaturan dengan controller yg ada dalam pake pembelian.

Exhaust

* Xigmatek XLF/XSF - XLF dengan spek 61CFM dan XSF 72CFM dan tingkat kebisingan yg rendah +- 20 - 24dBa.

* Yate Loon D12SM-12 - seperti yang disebutkan diatas, high CFM but reasonable dBa

* Noctua 12 Series - fan mahal tapi berkualitas, silent dan cukup untuk mengeluarkan panas PC anda keluar, disertakan adjustable controller dalam paket pembelian.

* Scythe S-FLEX - salah satu jajaran fan mahal lagi. dengan teknologi S-FDB menjadi kan fan ini nilai lebih. life span yang panjang dan rendah ny getaran serta tingkat kebisingan yg rendah

* Scythe GentleTyphoon - mungkin jarang ditemukan di Indo, mungkin ada yg berminat jd stocker dengan spek +- 55CFM dan 28dBa

* Scythe Slipstreams - fan high rpm dengan tingkat kebisingan reasonable sangat direkomendasikan dijadikan exhaust pembuang panas keluar.

* Enermax Magma - silent tapi really nice. dengan spesifikasi 69CFM dan tingkat kebisingan hanya 18dBa. cocok dengan konsep silent tp tidak mengurangi besaran airflow casing dan terlihat eyecathcing diselimuti warna merah.

Heatsinks

untuk diperhatikan, fan yang cocok untuk hsf, dilihat dari besaran static pressure ny. bukan semata CFM
karena fan yg memiliki CFM lebih rendah tetapi memiliki static pressure yg besar menjadikan proses pendinginan lebih baik daripada fan dengan CFM tinggi tapi memiliki static pressure yg lebih rendah.
contoh kecil, scythe s-flex dan scythe slipstreams, s-flex memiliki cfm yg lebih rendah tetapi static pressure yg besar, dibandingkan dengan slipstreams yg memiliki cfm lebih tinggi tetapi static pressure yg kecil. dilihat dari ukuran, fan yg berukuran 120x120x38mm biasany memiliki static pressure yg lebih besar ketimbang 120x120x25mm.

Single Fan

* Sanyo Denki H1011 - static pressure dan dengan spek yg bisa dibilang tapi hanya membutuhkan 0.5A sangat direkomendasikan untuk mendinginkan radiator atau heatsink. tapi mungkin sulit ditemukan di Indonesia

* Sanyo Denki H101 - versi terbaru dari H1011, dengan static pressure yg lebih besar dengan CFM yg lebih kecil

* NMB-MAT Panaflo - fan yang bagus untuk heatsink, memiliki static pressure yg besar walau tidak sebesar san aces tapi tetap menjadikan fan ini salah satu rekomendasi.

* Delta - siapa yg ngga tahu dengan nama fan ini, terkenal dengan tingkat kebisingan ny CFM yg sangat sangat tinggi dengan static pressure yg sangat besar tapi sayang tingkat kebisingan ny udah kyk di pabrik
disarankan menggunakan fan controller atau earbud

* Silverstone FM122 - silverstone ? 9 blades dengan adjustable controller, fan ini bisa mencapai 107CFM dan static pressure 5,68mmH2O, nice fan tapi sayang blum tersedia ny di Indonesia

Push Pull Setup

seperti kita lihat diatas, fan dengan ukuran 120x120x38mm mendominasi untuk best rekomendasi untuk heatsink. tapi mungkin tingkat kebisingan masing2 berbeda2, salah satu solusi ny ada push pull mungkin dengan tinggat kebisingan yg lebih rendah

* Scythe S-FLEX F - masih bisa ditemukan di beberapa toko Indonesia, salah satu fan yg direkomendasikan yg memiliki besaran static pressure yg besar untuk ukuran fan 120x25mm, cocok untuk konfigurasi push pull

* Scythe GentleTyphoon - dengan blades yg unik, menjadikan fan ini menjadi kombinasi yg baik untuk push pull, juga memiliki static pressure yg besar untuk ukuran fan 120x25mm

* SilverStone SST-FM121 - sebelum ny sudah dibahas, fan ini sangat cocok untuk konfigurasi push pull dengan besaran static pressure 3.26mm. sangat sangat direkomendasikan

* Noctua P12 - fan ini juga dibundle dengan adjustable fan controller, sangat2 silent tetapi memiliki cfm yg besar. besaran static pressure +- 1,68mm, cukup baik untuk fan 120x25mm

* Akasa Apache AK-FN057 - fan yang belum saya temukan dipasaran Indonesia, tetapi melihat design blade dan ukuran fan, mengingatkan saya dengan salah satu fan spek yang sangat baik dengan static pressure 2.64mmH2O. fan ini sangat cocok untuk push pull dengan konsep silent


Silent Cooling

mungkin cukup banyak peminat silent cooling, seperti pada pecinta HTPC yg lebih mengutamakan kenyamaan telinga ditengah menikmati hiburan

untuk konsep ini, saya merekomendasikan Noctua P12

semua fan yang saya sebutkan diatas, berdasarkan reference personal saya mungkin tetap masing2 punya pendapat yg berbeda2 dengan kondisi yg berbeda pula

- Fan Ter-Silent dinominasikan untuk Noctua NF-S12B
- Best Fan untuk Radiator Delta TFB1212GHE-F00 ( mengenyampingkan tingkat kebisingan ny ya )

Minggu, 27 Maret 2011

AC CENTRAL

Sistem Kerja AC Central

Pada unit pendingin atau Chiller yang menganut system kompresi uap, komponennya terdiri dari compresor, condensor, alat ekspansi dan evaporator. Pada Chiller biasanya tipe condensornya adalah water-cooled condenser. Air untuk mendinginkan condensor dialirkan melalui pipa yang kemudian outputnya didinginkan kembali secara evaporative cooling pada cooling tower.

Pada komponen evaporator, jika sistemnya indirect cooling maka fluida yang didinginkan tidak langsung udara melainkan air yang dialirkan melalui system pemipaan. Air yang mengalami pendinginan pada evaporator dialirkan menuju system penanganan udara (AHU) menuju koil pendingin.

Jika kita perhatikan komponen-komponen apa saja yang ada di dalamnya maka setiap AHU akan memiliki :

1. Filter
Merupakan penyaring udara dari kotoran, debu, atau partikel-partikel lainnya sehingga diharapkan udara yang dihasilkan lebih bersih. Filter ini dibedakan berdasarkan kelas-kelasnya.

2. Centrifugal fan
Merupakan kipas/blower sentrifugal yang berfungsi untuk mendistribusikan udara melewati ducting menuju ruangan-ruangan.

3. Koil pendingin
Merupakan komponen yang berfungsi menurunkan temperatur udara.

Prinsip kerja secara sederhana pada unit penanganan udara ini adalah menyedot udara dari ruangan (return air) yang kemudian dicampur dengan udara segar dari lingkungan (fresh air) dengan komposisi yang bisa diubah-ubah sesuai keinginan. Campuran udara tersebut masuk menuju AHU melewati filter, fan sentrifugal dan koil pendingin. Setelah itu udara yang telah mengalami penurunan temperatur didistribusikan secara merata ke setiap ruangan melewati saluran udara (ducting) yang telah dirancang terlebih dahulu sehingga lokasi yang jauh sekalipun bisa terjangkau.

Beberapa kelemahan dari sistem ini adalah jika satu komponen mengalami kerusakan dan sistem AC sentral tidak hidup maka semua ruangan tidak akan merasakan udara sejuk. Selain itu jika temperatur udara terlalu rendah atau dingin maka pengaturannya harus pada Thermosthat di koil pendingin pada komponen AHU.


Dari penjelasan diatas, jelas sistem AC Central sangat berbeda dengan AC Split baik dari segi fungsi maupun dari segi instalasi. Istilah Sistem AC Central diperuntukkan untuk instalasi AC di satu gedung yang tidak memiliki pengatur suhu sendiri-sendiri (misalnya per ruang). Semua dikontrol di satu titik dan kemudian hawa dinginnya didistribusikan dengan pipa ke ruangan-ruangan. Dengan AC Central yang bisa dilakukan cuma mengecilkan dan membesarkan lubang tempat hawa dingin AC masuk ke ruang kita. Contoh AC Central adalah di mall, gedung mimbar, gedung perkantoran yang luas atau di dalam bis ber-AC.




GENERATOR SET

Generator Set (GENSET)

I. PRINSIP DASAR
Generator adalah mesin yang dapat mengubah tenaga mekanis menjadi tenaga listrik melalui proses induksi elektromagnetik. Generator ini memperoleh energi mekanis dari prime mover. Generator arus bolak-balik (AC) dikenal dengan sebutan alternator. Generator diharapkan dapat mensuplai tenaga listrik pada saat terjadi gangguan, dimana suplai tersebut digunakan untuk beban prioritas.
Sedangkan genset (generator set) merupakan bagian dari generator. Genset merupakan suatu alat yang dapat mengubah energi mekanik menjadi energi listrik. Genset atau sistem generator penyaluran adalah suatu generator listrik yang terdiri dari panel, berenergi solar dan terdapat kincir angin yang ditempatkan pada suatu tempat. Genset dapat digunakan sebagai sistem cadangan listrik atau "off-grid" (sumber daya yang tergantung atas kebutuhan pemakai). Genset sering digunakan oleh rumah sakit dan industri yang mempercayakan sumber daya yang mantap, seperti halnya area pedesaan yang tidak ada akses untuk secara komersial menghasilkan listrik. Generator terpasang satu poros dengan motor diesel, yang biasanya menggunakan generator sinkron (alternator) pada pembangkitan. Generator sinkron terdiri dari dua bagian utama yaitu: sistem medan magnet dan jangkar. Generator ini kapasitasnya besar, medan magnetnya berputar karena terletak pada rotor.
Konstruksi generator AC adalah sebagai berikut:
1. Rangka stator
Terbuat dari besi tuang, rangka stator maerupakan rumah dari bagian-bagian generator yang lain.
2. Stator
Stator memiliki alur-alur sebagai tempat meletakkan lilitan stator. Lilitan stator berfungsi sebagai tempat GGL induksi.
3. Rotor
Rotor adalah bagian yang berputar, pada bagian ini terdapat kutub-kutub magnet dengan lilitannya yang dialiri arus searah, melewati cincin geser dan sikat-sikat.
4. Cincin geser
Terbuat dari bahan kuningan atau tembaga yang yang dipasang pada poros dengan memakai bahan isolasi. Slip ring ini berputar bersama-sama dengan poros dan rotor.
5. Generator penguat
Generator penguat merupakan generator arus searah yang dipakai sebagai sumber arus.

Pada umumnya generator AC ini dibuat sedemikian rupa, sehingga lilitan tempat terjadinya GGL induksi tidak bergerak, sedangkan kutub-kutub akan menimbulkan medanmagnet berputar. Generator itu disebut dengan generator berkutub dalam, dapat dilihat pada gambar berikut.

Keuntungan generator kutub dalam bahwa untuk mengambil arus tidak dibutuhkan cincin geser dan sikat arang. Karena lilitan-lilitan tempat terjadinya GGL itu tidak berputar. Generator sinkron sangat cocok untuk mesin-mesin dengan tegangan tinggi danarus yang besar.

Secara umum kutub magnet generator sinkron dibedakan atas:
1. Kutub magnet dengan bagian kutub yang menonjol (salient pole).
Konstruksi seperti ini digunakan untuk putaran rendah, dengan jumlah kutub yang banyak. Diameter rotornya besar dan berporos pendek.
2. Kutub magnet dengan bagian kutub yang tidak menonjol (non salient pole).
Konstruksi seperti ini digunakan untuk putaran tinggi (1500 rpm atau 3000 rpm), dengan jumlah kutub yang sedikit. Kira-kira 2/3 dari seluruh permukaan rotor dibuat alur-alur untuk tempat lilitan penguat. Yang 1/3 bagian lagi merupakan bagian yang utuh, yang berfungsi sebagai inti kutub.

II. MESIN DIESEL
Mesin diesel termasuk mesin dengan pembakaran dalam atau disebut dengan motor bakar ditinjau dari cara memperoleh energi termalnya. Untuk membangkikan listrik sebuah mesin diesel menggunakan generator dengan sistem penggerak tenaga disel atauyang biasa dikenal dengan sebutan Genset (Generator Set).
Keuntungan pemakaian mesin diesel sebagai Prime Mover:
? Design dan instalasi sederhana
? Auxilary equipment sederhana
? Waktu pembebanan relatif singkat
? Konsumsi bahan bakar relatif murah dan hemat
Kerugian pemakaian mesin diesel sebagai Prime Mover:
? Berat mesin sangat berat karena harus dapat menahan getaran serta kompresi yang tinggi.
? Starting awal berat, karena kompresinya tinggi yaitu sekitar 200 bar.
? Semakin besar daya maka mesin diesel tersebut dimensinya makin besar pula, hal tersebut menyebabkan kesulitan jika daya mesinnya sangat besar.

Ada 2 komponen utama dalam genset yaitu:
1. Prime mover atau pengerak mula, dalam hal ini mesin diesel/engin
2. Generator.

Cara Kerja Mesin Diesel
Prime mover merupakan peralatan yang mempunyai fungsi menghasilkan energi mekanis yang diperlukan untuk memutar rotor generator. Pada mesin diesel/engine terjadi penyalaan sendiri, karena proses kerjanya berdasarkan udara murni yang dimampatkan di dalam silinder pada tekanan yang tinggi (± 30 arm), sehingga temperatur di dalam silinder naik. Dan pada saat itu bahan bakar disemprotkan dalam silinder yang bertemperatur dan bertekanan tinggi melebihi titik nyala bahan bakar sehingga akan menyala secara otomatis.

Pada mesin diesel penambahan panas atau energi senantiasa dilakukan pada tekanan yang konstan. Pada mesin diesel, piston melakukan 2 langkah pendek menuju kepala silinder pada setiap langkah daya.
1. Langkah ke atas yang pertama merupakan langkah pemasukan dan penghisapan, di sini udara dan bahan bakar masuk sedangkan poros engkol berputar ke bawah.
2. Langkah kedua merupakan langkah kompresi, poros engkol terus berputar menyebabkan torak naik dan menekan bahan bakar sehingga terjadi pembakaran. Kedua proses ini (1 dan 2) termasuk proses pembakaran.
3. Langkah ketiga merupakan langkah ekspansi dan kerja, di sini kedua katup yaitu katup isap dan buang tertutup sedangkan poros engkol terus berputar dan menarik kembali torak ke bawah.
4. Langkah keempat merupakan langkah pembuangan, disini katup buang terbuka dan menyebabkan gas akibat sisa pembakaran terbuang keluar. Gas dapat keluar karena padaproses keempat ini torak kembali bergerak naik keatas dan menyebabkan gas dapat keluar. Kedua proses terakhir ini (3 dan 4) termasuk proses pembuangan.
5. Setelah keempat proses tersebut, maka proses berikutnya akan mengulang kembali proses yang pertama, dimana udara dan bahan bakar masuk kembali.

Berdasarkan kecepatan proses diatas maka mesin diesel dapat digolongkan menjadi 3 bagian, maka:
1. Diesel kecepatan rendah (n <>1000 rpm)

Sistem starting adalah proses untuk menghidupkan/menjalankan mesin diesel.
Ada 3 macam sistem starting yaitu:
1. Sistem Start Manual
Sistem start ini dipakai untuk mesin diesel dengan daya yang relatif kecil yaitu <> 500 PK. Sistem ini memakai motor dengan udara bertekanan tinggi untuk start dari mesin diesel. Cara kerjanya yaitu dengan menyimpan udara ke dalam suatu botol udara. Kemudian udara tersebut dikompresi sehingga menjadi udara panas dan bahan bakar solar dimasukkan ke dalam Fuel Injection Pump serta disemprotkan lewat nozzle dengan tekanan tinggi. Akibatnya akan terjadi pengkabutan dan pembakaran di ruang bakar. Pada saat tekanan di dalam tabung turun sampai batas minimumyang ditentukan, maka kompressor akan secara otomatis menaikkan tekanan udara di dalam tabung hingga tekanan dalam tabung mencukupi dan siap dipakai untuk melakukan starting mesin diesel.

III. METODA PENGOPERASIAN GENSET
Metoda pengoperasian genset ini dapat dilakukan secara manual dan otomatis. Secara manual dengan mengoperasikan langsung pada panel yang tersedia. Yaitu seorang operator dapat langsung menge-set pada panel genset . Bahwa pengoperasian akan dilakukan secara manual. Dengan cara otomatis kita menge-set pada panel yang disediakan pula bahwa kerja genset akan dioperasikan secara otomatis.

1. Metoda Starting Genset
Genset di sini yang digunakan adalah dengan cara metoda quick starting, yaitu pada saat PLN mati genset langsung beroperasi tidak mengalami proses pemanasan terlebih dahulu. Diesel ini dihubungkan satu poros dengan genset. Pada diesel dan generator tersebut terdapat pemanas kira-kira pada suhu (25-50)o C yaitu oli pada heater tersebut. Dan kelembaban generator ini tidak tinggi.

Cara kerja rangkaian di atas adalah:
• Dalam keadaan normal yaitu beban disuplai oleh PLN, arus akan mengalir sebagai berikut:
Dari meter PLN - Titik A - Switch KT (on) - Titik B - Load.
• Dalam keadaan darurat yaitu PLN off (KT (Kontaktor Trafo) off), secara otomatis AMF (Automatic Main Failure) memerintahkan diesel untuk start dan dalam waktu ± 8 sec. Generator mengeluarkan tegangan (voltage), secara otomatis pula switch KG (Kontaktor Generator) on. Sekarang beban disuplai dari genset.
• Apabila PLN on kembali, ± 30 sec. AMF memerintahkan KG off dan setelah itu meng-on-kan KT, tetapi genset masih running.
• Apabila PLN dalam waktu ± 120 sec tidak off lagi, maka genset stop.
• Semuanya akan bekerja secara otomatis.

2. Battery Charger
Battery charger digunakan untuk menyuplai energi listrik ke accu. Pada saat normal yaitu suplai dari PLN dan load disuplai dari PLN. Maka battery charger akan mendapatkan suplai energi listrik dari PLN pula. Lalu dari battery charger ini akan mengisi accu sebesar 12 VDC untuk Genset 1 dan 24 VDC untuk Genset 2. Dari accu ini, suplainya telah siap untuk menstart genset, jika PLN mati atau mengalami gangguan. Jika PLN mati, battery charger tetap mendapat suplai energi listrik, tetapi dari genset yang akan disalurkan ke accu. Sehingga dengan cara ini battery charger tetap mendapat suplai litrik begitu juga dengan accu. Catu daya DC yaitu baterai atau accu digunakan untuk mengoperasikan genset. Karena accu ini akan menyalakan genset dan pengontrolan kerja ATS. Nah, accu ini mendapat pengisian ulang dari battery charger. Accu yang akan menggerakkan generator harus selalu dalam keadaan bertegangan.

Pengisian ulang baterai atau accu digunakan alat bantu berupa battery charger dan pengaman tegangan. Pada saat PLN normal (diesel dan generator tidak beroperasi), maka battery charger mendapat suplai listrik dari PLN. Sedangkan pada saat PLN mati atau mengalami gangguan (diesel dan generator beroperasi), maka suplai dari battery charger didapat dari generator. Pengaman tegangan berfungsi untuk memonitor tegangan baterai atau accu. Jika tegangan dari baterai atau accu sudah mencapai 12/24 volt, yang merupakan tegangan standarnya, maka hubungan antara battery charger dengan baterai atau accu akan diputus oleh pengaman tegangan.

3. Hubungan Generator dengan Penggerak Mula
Generator dihubungkan satu poros dengan diesel. Pada saat akan start accu yang berisi tegangan 12/24 V siap mensuplai motor DC. Motor DC ini akan menstarting diesel dan generator mengikuti putaran diesel. Pada diesel terjadi gerakan mekanik yang akan memutar generator, sehingga generator mengeluarkan tegangan. Karena sistem ini menggunakan sistem start elektrik maka diesel yang dipakai memiliki daya sedang yaitu < 500 PK, digunakan sebagai prime over yang akan menggerakkan generator. Generator akan menghasilkan energi listrik dari energi mekanik. Motor DC mendapat suplai listrik dari baterai/accu 12/24 volt.

Saat start, motor DC mendapat suplai listrik dari baterai atau accu dan menghasilkan torsi yang dipakai untuk menggerakkan diesel sampai mencapai putaran tertentu. Baterai atau accu yang dipakai harus dapat dipakai untuk menstart sebanyak 6 kali tanpa diisi kembali, karena arus start yang dibutuhkan motor DC cukup besar maka dipakai
dinamo yang berfungsi sebagai generator DC. Terlihat pula, bahwa AMF mengontrol keadaan diesel. Kita dapat melihat keadaan genset ini pada panel kontrol yang tersedia. Dan keadaan gangguan seperti: low oil pressure, high water temperature dan overspeed dapat dilihat pada AMF.

CARA KERJA SISTEM PENDINGIN (AC)

Bagaimana cara kerja sistem AC sehingga mampu memberikan efek pendingin dalam ruangan?
AC alias Air Conditioner alias Pengkondisian Udara merupakan seperangkat alat yang mampu mengkondisikan ruangan yang kita inginkan, terutama mengkondisikan ruangan menjadi lebih rendah suhunya dibanding suhu lingkungan sekitarnya. Seperangkat alat tersebut diantaranya compresor, condensor, orifice tube, katup ekspansi, dan evaporator dengan penjelasan sebagai berikut :

Compresor :

Compresor adalah power unit dari sistem sebuah AC. Ketika AC dijalankan, compresor mengubah fluida kerja/refrigerant berupa gas dari yang bertekanan rendah menjadi gas yang bertekanan tinggi. Gas bertekanan tinggi kemudian diteruskan menuju condensor.

condensor :

condensor adalah sebuah alat yang digunakan untuk mengubah/mendinginkan gas yang bertekanan tinggi berubah menjadi cairan yang bertekanan tinggi. Cairan lalu dialirkan ke orifice tube.

Orifice Tube :

di mana cairan bertekanan tinggi diturunkan tekanan dan suhunya menjadi cairan dingin bertekanan rendah. Dalam beberapa sistem, selain memasang sebuah orifice tube, dipasang juga katup ekspansi.

Katup ekspansi :

Katup ekspansi, merupakan komponen terpenting dari sistem. Ini dirancang untuk mengontrol aliran cairan pendingin melalui katup orifice yang merubah wujud cairan menjadi uap ketika zat pendingin meninggalkan katup pemuaian dan memasuki evaporator/pendingin

Evaporator/pendingin :

refrigerant menyerap panas dalam ruangan melalui kumparan pendingin dan kipas evaporator meniupkan udara dingin ke dalam ruangan. Refrigerant dalam evaporator mulai berubah kembali menjadi uap bertekanan rendah, tapi masih mengandung sedikit cairan. Campuran refrigerant kemudian masuk ke akumulator / pengering. Ini juga dapat berlaku seperti mulut/orifice kedua bagi cairan yang berubah menjadi uap bertekanan rendah yang murni, sebelum melalui compresor untuk memperoleh tekanan dan beredar dalam sistem lagi. Biasanya, evaporator dipasangi silikon yang berfungsi untuk menyerap kelembapan dari refrigerant.




Jadi, cara kerja sistem AC dapat diuraikan sebagai berkut :

compresor yang ada pada sistem pendingin dipergunakan sebagai alat untuk memampatkan fluida kerja (refrigerant), jadi refrigerant yang masuk ke dalam kompresor dialirkan ke condensor yang kemudian dimampatkan di condensor.

Di bagian condensor ini refrigerant yang dimampatkan akan berubah fase dari refrigerant fase uap menjadi refrigerant fase cair, maka refrigerant mengeluarkan kalor yaitu kalor penguapan yang terkandung di dalam refrigerant. Adapun besarnya kalor yang dilepaskan oleh condensor adalah jumlahan dari energi compresor yang diperlukan dan energi kalor yang diambil evaparator dari substansi yang akan didinginkan.

Pada condensor tekanan refrigerant yang berada dalam pipa-pipa condensor relatif jauh lebih tinggi dibandingkan dengan tekanan refrigerant yang berada pada pipi-pipa evaporator.

Setelah refrigerant lewat condensor dan melepaskan kalor penguapan dari fase uap ke fase cair maka refrigerant dilewatkan melalui katup ekspansi, pada katup ekspansi ini refrigerant tekanannya diturunkan sehingga refrigerant berubah kondisi dari fase cair ke fase uap yang kemudian dialirkan ke evaporator, di dalam evaporator ini refrigerant akan berubah keadaannya dari fase cair ke fase uap, perubahan fase ini disebabkan karena tekanan refrigerant dibuat sedemikian
rupa sehingga refrigerant setelah melewati katup ekspansi dan melalui evaporator tekanannya menjadi sangat turun.

Hal ini secara praktis dapat dilakukan dengan jalan diameter pipa yang ada dievaporator relatif lebih besar jika dibandingkan dengan diameter pipa yang ada pada condensor.

Dengan adanya perubahan kondisi refrigerant dari fase cair ke fase uap maka untuk merubahnya dari fase cair ke refrigerant fase uap maka proses ini membutuhkan energi yaitu energi penguapan, dalam hal ini energi yang dipergunakan adalah energi yang berada di dalam substansi yang akan didinginkan.

Dengan diambilnya energi yang diambil dalam substansi yang akan didinginkan maka enthalpi [*] substansi yang akan didinginkan akan menjadi turun, dengan turunnya enthalpi maka temperatur dari substansi yang akan didinginkan akan menjadi turun. Proses ini akan berubah terus-menerus sampai terjadi pendinginan yang sesuai dengan keinginan.

Dengan adanya mesin pendingin listrik ini maka untuk mendinginkan atau menurunkan temperature suatu substansi dapat dengan mudah dilakukan.

Perlu diketahui :

Kunci utama dari AC adalah refrigerant, yang umumnya adalah fluorocarbon, yang mengalir dalam sistem, menjadi cairan dan melepaskan panas saat dipompa (diberi tekanan), dan menjadi gas dan menyerap panas ketika tekanan dikurangi. Mekanisme berubahnya refrigerant menjadi cairan lalu gas dengan memberi atau mengurangi tekanan terbagi mejadi dua area: sebuah penyaring udara, kipas, dan cooling coil (kumparan pendingin) yang ada pada sisi ruangan dan sebuah compresor (pompa), condenser coil (kumparan penukar panas), dan kipas pada jendela luar.

Udara panas dari ruangan melewati filter, menuju ke cooling coil yang berisi cairan refrigerant yang dingin, sehingga udara menjadi dingin, lalu melalui teralis/kisi-kisi kembali ke dalam ruangan. Pada compresor, gas refrigerant dari cooling coil lalu dipanaskan dengan cara pengompresan. Pada condenser coil, refrigerant melepaskan panas dan menjadi cairan, yang tersirkulasi kembali ke cooling coil. Sebuah thermosthat mengontrol motor kompresor untuk mengatur suhu ruangan.

[*] Entalphi adalah istilah dalam termodinamika yang menyatakan jumlah energi internal dari suatu sistem termodinamika ditambah energi yang digunakan untuk melakukan kerja.

[**] Fluorocarbon adalah senyawa organik yang mengandung 1 atau lebih atom Fluorine. Lebih dari 100 fluorocarbon yang telah ditemukan. Kelompok Freon dari fluorocarbon terdiri dari Freon-11 (CCl3F) yang digunakan sebagai bahan aerosol, dan Freon-12 (CCl2F2), umumnya digunakan sebagai bahan refrigerant. Saat ini, freon dianggap sebagai salah satu penyebab lapisan Ozon Bumi menajdi lubang dan menyebabkan sinar UV masuk. Walaupun, hal tersebut belum terbukti sepenuhnya, produksi fluorocarbon mulai dikurangi.

[***] Thermosthat pada AC beroperasi dengan menggunakan lempeng bimetal yang peka terhadap perubahan suhu ruangan. Lempeng ini terbuat dari 2 metal yang memiliki koefisien pemuaian yang berbeda. Ketika temperature naik, metal terluar memuai lebih dahulu, sehingga lempeng membengkok dan akhirnya menyentuh sirkuit listrik yang menyebabkan motor AC (compresor) aktif/jalan.